“EKSPOSE KULIAH KERJA LAPANGAN PENDIDIKAN
GEOGRAFI”
UPI Bandung_ Departemen
Pendidikan Geografi Universitas Pendidikan Indonesia mengadakan Ekspose Kuliah
Kerja Lapangan (KKL) di Auditorium lantai 6 Gedung Nu’man Somantri FPIPS, hari
Kamis, 12 Oktober 2017.
Kuliah Kerja
Lapangan merupakan salah satu program akademik yang dilakukan di lapangan untuk
mempelajari dan memahami aspek-aspek geografi secara langsung dalam asosiasi
keruangan, sebagai bagian integral dari perkuliahan yang dilakukan di dalam
kelas. Tujuan KKL sendiri untuk membekali mahasiswa agar memiliki keterampilan
dan kemampuan analisis dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
Ekspose
merupakan bagian dari tahap pelaksanaan KKL yang telah dilakukan diantaranya
tahap persiapan, pelaksanaan lapangan, dan pelaporan. Pemaparan hasil Kuliah
Kerja Lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Geografi angkatan 2014,
2015, dan 2016 di depan para audiens dan dosen. Berharap dengan adanya ekspose
ini, mahasiswa dapat mempertanggungjawabkan hasil pengamatan selama dilapangan.
Dalam Pedoman
Praktikum Kerja Lapangan, KKL terdiri dari 3 tahap diantaranya Identifikasi,
Komparasi, dan Ploblem Solving. Hal
ini yang menjadi tema utama yang perlu dikaji oleh mahasiswa Pendidikan
Geografi angkatan 2014, 2015, dan 2016 dengan lokasi yang berbeda sesuai kajian
masing-masing.
Kuliah Kerja Lapangan tahap 1 dilaksanakan di Pangandaran sebagai lokasi pengamatan, dengan tema "Identifikasi Karakteristik Desa dalam Memajukan Pariwisata di Wilayah Pangandaran, Jawa Barat" dengan lokasi kajian Desa Babakan, Cikembulan, Wonoharjo, Pananjung, dan Pangandaran.
Kuliah Kerja Lapangan tahap 1 dilaksanakan di Pangandaran sebagai lokasi pengamatan, dengan tema "Identifikasi Karakteristik Desa dalam Memajukan Pariwisata di Wilayah Pangandaran, Jawa Barat" dengan lokasi kajian Desa Babakan, Cikembulan, Wonoharjo, Pananjung, dan Pangandaran.
(Penyampaian hasil pengamatan KKL tahap 1 oleh Ahmad Firli)
Kemudian Kuliah
Kerja Lapangan tahap 2 dilaksanakan di luar wilayah Jawa Barat, dengan mengusung
tema “Komparasi Pembangunan Desa EMAS (Elok, Mandiri, Asri, dan Sejahtera) di
Kabupaten Terluas di Ujung Timur Pulau Jawa Banyuwangi” dengan lokasi kajian Desa
Blimbingsari, Kemiren, Patoman, Banjar, Tamansari, dan Kampung Anyar.
(Dr. Hj. Epon Ningrum, M.Pd sedang memberikan pertanyaan kepada penyaji
KKL Tahap 2 yaitu Ikhsan Khoirul Anam, Cucu Daryamah, Ratu Nabillah, dan Ardhy
Muhammad Firman)
Sedangkan Kuliah
Kerja Lapangan tahap 3 berbeda dengan KKL tahap 1 dan 2 yang dilakukan di luar
Pulau Jawa, yaitu di Pulau Belitung dengan tema “ Problem Solving Pembangunan Pedesaan di Pulau Belitung” dengan
lokasi kajian yaitu Kecamatan Membalong, Badau, Kalapa Kampit, Manggar,
Gantung, Tanjung Pandan, Sijuk, dan Simpang Pesak.
(Penyampaian hasil pengamatan KKL tahap 3 oleh Adi Setiadi, Mega Siti Fatimah, Luthpi Padhlulloh, dan Silvananda)
Dengan adanya
Kuliah Kerja Lapangan (KKL), diharapkan mahasiswa mampu memahami fenomena di
lingkungan sekitar berdasarkan keilmuan Geografi yang telah dipelajari pada
saat perkuliahan serta melalui kegiatan KKL, mahasiswa dapat berpartisipasi
aktif dalam memperkenalkan potensi yang dimiliki setiap wilayah kajian sebagai
bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. (*Wiganda)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar